SMKN 1 Siap Belajar Tatap Muka
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Pembelajaran tatap muka di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Temanggung rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 5 April 2021 mendatang. Namun hingga saat ini pihak sekolah masih menunggu petunjuk teknis untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka tersebut. Waka Sarana Prasarana SMK N 1 Temanggung Karyadi Nugroho mengatakan, berdasarkan informasi dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, pembelajaran tatap muka akan dimulai pada tanggal 5 April mendatang. Sebelumnya SMK Negeri 1 sudah pernah menjalankan simulasi pembelajaran tatap muka. \"Simulasi pembelajaran tatap muka pernah kami laksanakan, bahkan langsung ditinjau oleh Gubernur Jawa Tengah,\" katanya, kemarin. Baca Juga Heboh, Kilang Minyak di Indramayu Terbakar Ia menuturkan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka di masa pandemi COVID-19 ini butuh persiapan khusus demi keamanan dan kesehatan semua yang terlibat dalam pendidikan. \"Persiapan sudah kami lakukan sejak akan dilaksanakan simulasi dulu, sampai saat ini persiapan dan penyiapan perlengkapan untuk fasilitas pencegahan COVID-19 terus kami lengkapi,\" terangnya. Bahkan katanya, pada pekan lalu semua tenaga pendidik di lingkungan SMK Negeri 1 Temanggung sudah mendapatkan suntikan vaksin COVID-19. \"Ada 145 tenaga pendidik di SMK N 1 Temanggung, termasuk tenaga pendukung seperti tenaga kebersihan keamanan dan yang lainnya,\" katanya. Menurutnya, sebelum dilaksanakan pembelajaran tatap muka, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada siswa dan yang terutama kepada orang tua atau wali. Dengan tujuan agar, siswa saat melaksanakan pembelajaran tatap muka sudah siap dengan adaptasi kebiasaan baru di sekolah. Selain orang tua juga bisa memberikan pemahaman dan izin kepada anaknya untuk mengikuti pembelajaran tatap muka. \"Sosialisasi sudah kami lakukan, agar semua bisa mempersiapkan diri sebelum pembelajaran tatap muka dimulai,\" katanya. Tidak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan inventarisasi kepada siswa. Dengan inventarisasi ini nantinya akan didapatkan siswa mana yang layak untuk mengikuti pembelajaran tatap muka. Inventarisasi ini sangat penting dilakukan, agar siswa yang akan mengikuti pembelajaran tatap muka benar-benar layak. Pihaknya juga akan melakukan pendataan siswa, apakah siswa tersebut berangkat sekolah dengan membawa kendaraan sendiri, diantar orang tua atau memakai jasa angkutan umum. \"Yang diutamakan yang tidak memakai jasa angkutan umum saat berangkat menuju sekolahan,\" katanya. Memang diakuinya, hingga saat ini petunjuk teknis pelaksanaan pembelajaran tatap muka belum diterima dari pemerintah provinsi. Namun berdasarkan pengalaman simulasi yang pernah dilaksanakan dalam sehari hanya ada 12 siswa dalam satu kelas dan akan bergantian selama dua minggu. \"Ijin dari orang tua juga akan menentukan apakah siswa itu akan mengikuti pembelajaran tatap muka atau tidak, kalau tidak ada izin dari orang tua, maka juga tidak akan dipaksakan,\" jelasnya. Selain itu juga akan diinventarisasi apakah siswa tinggal di daerah yang aman atau masih masuk daerah tidak aman dari Covid-19. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: